FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
A.
Jadwal Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Jumat, 22 Maret 2013
Waktu : 11.00 WIB-selesai
Lokasi : Laboratorium Bahan
B.
Dasar
Teori
Salah
satu kelebihan bahan beton ini adalah kekuatan tekannya yang jauh lebih besar
bila dibandingkan kuat tariknya. Dengan demikian kuat tekan ini merupakan
karakteristik mekanis yang lebih penting dipertimbangkan daripada kuat
tariknya. Kekuatan tekan beton maksimum didefinisikan sebagai tegangan tekan
maksimum yang dapat ditahan oleh bahan beton akibat beban luar.
Secara
praktis kuat tekan beton dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
perbandingan semen, agregat, gradasi agregat, bentuk permukaan agregat, kekuatan
dan kekakuan agregat, ukuran maksimum agregat, tingkat / atau derajat
pemadatan, jenis dan kualitas semen, umur, perawatan, suhu, jenis dan besarnya
bahan tambahan campuran serta mineral pembentuk agregat.
Penambahan
kekuatan beton sangat bervariasi, dari umur muda sampai dengan umur 28 hari
penambahan kekuatan tekan adalah besar, namun setelah umur 28 hari variasi
penambahan kekuatan tekan ini masih ada tetapi jauh lebih kecil bila
dibandingkan dengan umur sebelum 28 hari. Dengan demikian umur 28 hari dipakai
sebagai patokan untuk menentukan kekuatan tekan beton dan biasa disebut sebagai
Kuat
Tekan Karakteristik.
C. Maksud dan Tujuan
Tujuan
Instruksional Umum
Setelah
melakukan percobaan ini, mahasiswa akan dapat mengetahui dan memahami sifat-sifat fisik, mekanik, dan
teknologi beton sebagai bahan bangunan dan jalan dengan benar.
Tujuan
Instruksional Khusus
Setelah melakukan percobaan ini,
mahasiswa dapat:
a. Menentukan
kekuatan tekan beton
b. Menghitung
kekuatan tekan beton.
c. Menjelaskan
prosedur pengujian tekan beton dengan benar.
d. Menggunakan peralatan dengan terampil
Maksud
Metode
ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian ini utuk menentukan kuat tekan
(comperesive strengeth) beton dengan benda uji yang berbentuk silinder yang
sudah dibuat dan dimatangkan di laboratorium maupu lapangan.
D.
Alat
dan Bahan
Alat :
1. Neraca o-hauss
2. Mistar
3. Bolpoin
4. Alat dokumentasi
5. Alat compresive strength machine
Bahan :
1. Beton kubus (15x15x15)
E.
Langkah
langkah
1. Pertama-tama ukur panjang, lebar, dan tinggi beton dengan
menggunakan mistar, agar bisa menentukan volume, dan luas pemanpang dari kubus
beton tersebut.
2.
Timbang beton kubus menggunakan neraca
ohauss agar bisa menentukan massa beton dengan akurat.
3. Setelah selesai melakukan pengukuran, kemudian ukur kuat
tekan beton dengan menggunakan alat ukur kuat tekan beton (compresive strength
machine)
4. Letakan beton secara centris.
5. Jalankan mesin dengan penambahan yang konstan antara 2
sampai
6.
Lakukan pembebanan sampai beton uji
menjadi hancur dan catatlah beban maksimum selama proses pengujian benda.
7. Catatlah hasil tersebut.
F.
Data Praktikum
No.
|
|
|
1.
|
Berat beton
|
7. 77 Kg
|
2.
|
Luas
|
225 cm2
|
3.
|
Volume
|
625 cm3
|
4.
|
Tekanan
|
189. 784 kgf / cm2
|
5.
|
Kuat Tekan ÔŽ
=
|
0,843844 kg/cm2
|
G.
Perhitungan
Perhitungan:
Sample height :
15.000
Sample width :
15.000
Sample Depth :
15.000
Side Area :
225 cm2
Volume :
3375 cm3
Maximum Load :
42701.5 kgf
Pace Rate :
1377.00 kgf/sec
Stress :
189.784 kgf/cm2
·
Kuat tekan beton ÔŽ =
Keterangan : P = beban maksimum (kg) Ã 189,784 kg
A = luas penampang (cm2) Ã 15 x 15 = 225 cm2
189,784 = 0,843844 kg/cm2
225
H.
Kesimpulan
Pengujian
ketahanan beton terhadap tekanan penting dilakukan sebelum beton tersebut
digunakan dalam pembangunan suatu konstruksi. Jika pada saat pengujian beton
banyak yang hancur setelah ditekan maka dilapangan pun juga akan begitu,
sehingga semakin besar nilai kuat tekan beton menandakan mutu beton yang
semakin tinggi/ baik.
Artikel ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan tentang pengujian bahan ..
BalasHapusUniversal Testing Machine